Minggu, 30 September 2012

Menjadi Orangtua Bijak


Jangan Sebut Anak Anda “Nakal”

24/9/2012 | 07 Dhul-Qadah 1433 H |
Oleh: Cahyadi Takariawan



Ilustrasi (inet)
dakwatuna.com – “Anak saya ini nakal sekali”, kata seorang ibu.
“Kamu itu memang anak nakal”, kata seorang bapak.
Kalimat itu sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Sangat sering kita mendengar orang tua menyebut anaknya dengan istilah nakal, padahal kadang maksudnya sekadar mengingatkan anak agar tidak nakal. Namun apabila anak konsisten mendapatkan sebutan nakal, akan berpengaruh pada dirinya.
Predikat-predikat buruk memang cenderung memiliki dampak yang buruk pula. Nakal adalah predikat yang tak diinginkan oleh orang tua, bahkan oleh si anak sendiri. Namun, seringkali lingkungan telah memberikan predikat itu kepada si anak: kamu anak nakal, kamu anak kurang ajar, kamu anak susah diatur, dan sebagainya. Akibatnya, si anak merasa divonis.
Hindari Sebutan Nakal
Jika tuduhan nakal itu diberikan berulang-ulang oleh banyak orang, akan menjadikan anak yakin bahwa ia memang nakal. Bagaimanapun nakalnya si anak, pada mulanya tuduhan itu tidak menyenangkan bagi dirinya. Apalagi, jika sudah sampai menjadi bahan tertawaan, cemoohan, dan ejekan, akan sangat menggores relung hatinya yang paling dalam. Hatinya luka. Ia akan berusaha melawan tuduhan itu, namun justru dengan tindak kenakalannya yang lebih lanjut.
Hendaknya orang tua menyadari bahwa mengingatkan kesalahan anak tidak identik dengan memberikan predikat “nakal” kepadanya. Nakal itu —di telinga siapa pun yang masih waras— senantiasa berkesan negatif. Siapa tahu, anak menjadi nakal justru lantaran diberi predikat “nakal” oleh orang tua atau lingkungannya!
Mengingatkan kesalahan anak hendaknya dengan bijak dan kasih sayang. Bagaimanapun, mereka masih kecil. Sangat mungkin melaku­kan kesalahan karena ketidaktahuan, atau karena sebab-sebab yang lain. Namun, apa pun bentuk kenakalan anak, biasanya ada penyebab yang bisa dilacak sebagai sebuah bahan evaluasi diri bagi para pendidik dan orang tua.
Banyak kisah tentang anak-anak kecil yang cacat atau meninggal di tangan orang tuanya sendiri. Cara-cara kekerasan yang dipakai untuk menanggulangi kenakalan anak seringkali tidak tepat. Watak anak sebenarnya lemah dan bahkan lembut. Mereka tak suka pada kekerasan. Jika disuruh memilih antara punya bapak yang galak atau yang penyabar lagi penyayang, tentu mereka akan memilih tipe kedua. Artinya, hendaknya orang tua berpikiran “tua” dalam mendidik anak-anaknya, agar tidak salah dalam mengambil langkah.
Sekali lagi, jangan cepat memberi predikat negatif. Hal itu akan membawa dampak psikologis yang traumatik bagi anak. Belum tentu anak yang sulit diatur itu nakal, bisa jadi justru itulah tanda-tanda kecerdasan dan kelebihannya dibandingkan anak lain. Hanya saja, orang tua biasanya tidak sabar dengan kondisi ini.
Ungkapan bijak Dorothy Law Nolte dalam syair Children Learn What They Live berikut bisa dijadikan sebagai bahan perenungan,
Bila anak sering dikritik, ia belajar mengumpat
Bila anak sering dikasari, ia belajar berkelahi
Bila anak sering diejek, ia belajar menjadi pemalu
Bila anak sering dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Bila anak sering dimaklumi, ia belajar menjadi sabar
Bila anak sering disemangati, ia belajar menghargai
Bila anak mendapatkan haknya, ia belajar bertindak adil
Bila anak merasa aman, ia belajar percaya
Bila anak mendapat pengakuan, ia belajar menyukai dirinya
Bila anak diterima dan diakrabi, ia akan menemukan cinta.
Cara Pandang Positif
Hendaknya orang tua selalu memiliki cara pandang positif terhadap anak. Jika anak sulit diatur, maka ia berpikir bahwa anaknya kelebihan energi potensial yang belum tersalurkan. Maka orang tua berusaha untuk memberikan saluran bagi energi potensial anaknya yang melimpah ruah itu, dengan berbagai kegiatan yang positif. Selama ini anaknya belum mendapatkan alternatif kegiatan yang memadai untuk menyalurkan berbagai potensinya.
Dengan cara pandang positif seperti itu, orang tua tidak akan emosional dalam menghadapi ketidaktertiban anak. Orang tua akan cenderung introspeksi dalam dirinya, bukan sekadar menyalahkan anak dan memberikan klaim negatif seperti kata nakal. Orang tua akan lebih lembut dalam berinteraksi dengan anak-anak, dan berusaha untuk mencari jalan keluar terbaik. Bukan dengan kemarahan, bukan dengan kata-kata kasar, bukan dengan pemberian predikat nakal.
“Kamu anak baik dan shalih. Tolong lebih mendengar pesan ibu ya Nak”, ungkapan ini sangat indah dan positif.
“Bapak bangga punya anak kamu. Banyak potensi kamu miliki. Jangan ulangi lagi perbuatanmu ini ya Nak”, ungkap seorang bapak ketika ketahuan anaknya bolos sekolah.
Semoga kita mampu menjadi orang tua yang bijak dalam membimbing, mendidik dan mengarahkan tumbuh kembang anak-anak kita. Hentikan sebutan nakal untuk mendidik anak-anak.
Cahyadi Takariawan

Tentang Cahyadi Takariawan

Senior Editor di PT Era Intermedia, Pembina di Harum Foundation, Direktur Jogja family Center, Staf Ahli Lembaga Psikologi Terapan Cahaya...


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/23024/jangan-sebut-anak-anda-nakal/#ixzz281Om7BC2

Kamis, 27 September 2012

Tarbiyah Sebagai Media Pencetak Kader Dakwah Tangguh

Tarbiyah Sebagai Media Pencetak Kader Dakwah Tangguh
19 September 2012 8:32 pm | DakwahTsaqafah -  
Bangkitnya sebuah peradaban Islam di muka bumi yang menguasai segala aspek kehidupan bukanlah harapan semu atau tiada arti. Kini telah banyak perkembangan Islam yang terlihat, seperti keilmuan, kesehatan, dan kesusastraan.
Arti dari peradaban adalah sebuah ciri atau identitas yang membuatnya menjadi sebuah sejarah. Contohnya adalah peradaban jahiliah. Yang membuat di zaman itu menjadi ‘peradaban’ adalah, misalnya, karena dengan adanya sebuah keyakinan bahwa memiliki anak perempuan adalah aib yang amat besar. Sehingga sang orang tua tak segan-segan untuk mengubur hidup-hidup anak perempuan itu. Demikian juga di zaman Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Yang membuatnya menjadi sebuah peradaban adalah adanya pergerakan dakwah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam yang  berawal dari dakwah sembunyi-sembunyi, dakwah terang-terangan, hingga hijrah ke Madinah
Bangkitnya sebuah peradaban Islam tidak akan berdiri dari keberadaan segelintir orang, karena peradaban Islam yang dibangkitkan melalui dakwah ini tidak dapat diusung oleh satu orang saja. Oleh karenanya di sinilah peran penting berjamaah. Namun bukan jamaah yang seperti buih di lautan,  tak berbobot. Banyak jamaah harakah di muka bumi ini, tapi banyak harakah yang tidak memiliki bobot dikarenakan kurangnya kuantitas kader. Di sinilah pentingnya proses pengkaderan dalam sebuah harakah.
Jika sebuah harakah tidak memiliki sebuah sistem yang baik dalam pengkaderan, maka tunggulah kehancuran harakah tersebut. Banyak harakah memiliki banyak kader, namun lemah dalam proses dan sistem pengkaderan. Dan hasilnya, terbentuklah kader-kader yang tidak memiliki  kemampuan intelek dan ataupun akhlakul karimah.
Disini akan dibahas bagai mana proses tarbiyah sebagai sistem untuk mencetak kader-kader tangguh.
Tarbiyah merupakan satu pendekatan terpadu untuk mendidik jiwa manusia ke arah hidup pengamalan Islam dalam rangka menghubungkan manusia dengan Maha Pencipta, ia juga dapat untuk melahirkan manusia yang sanggup berkorban, dalam rangka meneguhkan agama Allah, sehingga ajarannya dirasakan lebih agung dari hukum dan ajaran ciptaan manusia.
Dalam kalimat sederhana, adalah bagaimana membentuk seorang Muslim yang kaffah atau menyeluruh.
Fokus dari tarbiyah adalah untuk memperbaiki manusia. Dan jika manusia tersebut sudah dalam tingkatan yang baik, maka ditingkatkan kembali hingga menjadi lebih baik. Dan ukuran kebaikan itu adalah penerimaannya secara menyeluruh atas apa yang Allah kehendadi dengan kebaikan, yakni melalui ajaran-ajaran dan syariat-Nya.
Sebagai contoh, seseorang yang berakhlak baik, suka menolong orang lain, mengingkari dan menolak hukum Allah dalam, misalnya, persoalan hudud atau qishash. Maka, orang tersebut tidaklah bisa dikatakan telah menerima Islam scara kaffah, karena kayu pengukurnya, syariat, masih ditolaknya.
Pengkaderan yang baik membutuhkan sistem dan strategi yang efektif. Berikut ini beberapa strategi tarbiyah atau pengkaderan da’i yang akan mencetak kader-kader dakwah yang tangguh dan kaffah:
Tarbiyah Ruhiyah/Nafsiyah (Pendidikan Kerohanian/Kejiwaan)
Seorang kader haruslah memiliki sebuah jiwa yang baik, karena ini dasar dari pembentukan karakter seorang kader dakwah. Bagaimana mungkin Islam ini akan tegak dengan kokoh jika para pengusungnya memiliki jiwa-jiwa yang tidak sehat
Tarbiyah Jasmiyah (Pendidikan Fisikal)
Ketika jiwa seorang kader telah baik maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mendidik jasadiyah. Karena seorang kader dakwah tidak cukup dengan jiwa yang bersih saja. Karena dalam mengarungi onak dan duri jalan dakwah perlu adanya sebuah jasad yang sehat dan baik.
Tarbiyah Imaniyah (Pendidikan Keimanan)
Sehat fisik dan jiwa belumlah cukup dalam membentuk karakter yang baik untuk kader. Iman harus juga baik, karena imanlah pondasi dasar dalam perjuangan di jalan dakwah. Bagaimana mungkin seorang kader dapat berjuang dengan mentotalitaskan kalimat tauhid ketika imannya sendiri pun belum baik
Tarbiyah Aqliyah (Pendidikan Mental)
Pendidikan mental amatlah penting karena kader yang tangguh perlu juga mental yang kuat atau baik. Islam ini tidak akan tersiarkan dengan maksimal jika yang menyiarkanya tidak memiliki sebuah mental berani.
Tarbiyah Akhlaqiyah (Pendidikan Akhlak)
Seorang kader dakwah haruslah memiliki sebuah akhlak yang baik, karena kader dakwah adalah sebagai suri tauladan bagi objek dakwahnya. Dakwah tidak akan maksimal tersampaikan jika yang menyampaikanya belum bisa memperbaiki akhlaknya. Oleh karenanya pendidikan akhlak ini amatlah penting.
Tarbiyah Fikriyah (Pendidikan Ketajaman Cara Berpikir)
Berpikir secara analis dan tajam ketika menganalisa sebuah permasalahan, hal seperti harus dimiliki seorang kader, karena dengan nalar berpikir yang tajam akan membuat kader dakwah semakin jeli dan responsif  akan berbagai problematika ummat.
Tarbiyah Iqtishadiyah (Pendidikan Kemapanan Ekonomi)
Akan sangat baik seorang kader dakwah jika memiliki semuah kemapanan ekonomi. Karena dengan adanya sebuah kemapanan ekonomi ini akan dapat menjadi sebagai stimulus dalam berdakwah. Oleh karenanya sangat penting dalam pendidikan kemapanan ekonomi ini.
Tarbiyah Siyasiyah (Pendidikan Politik)
Kader dakwah haruslah pandai dalam berpolitik karena dengan berpolitik kita dapat membuat sebuah rekayasa sosial dan dapat sebagai stimulus akan jayanya Islam di muka bumi ini.

Yogi Andiantoro
Kader KAMMI Politeknik Telkom

Rabu, 26 September 2012

Mau Jadi Pengusaha Sukses, Mulai dengan ini...

Semangat Dagang
Senin, 3 September 2012 | 07:28 WIB 

Shutterstock Ilustrasi

KOMPAS.com - Sebagian di antara pemerhati ekonomi dunia hingga kini pasti masih takjub. Mengapa China, yang pada 1978 demikian miskin, pendapatan per kapita di bawah 100 dollar AS per tahun, kini ibarat terbang, menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat? Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Kanada, Italia, dan Australia otomatis tergeser ke belakang.
Bahkan, Amerika Serikat kini berdebar-debar sebab dalam waktu beberapa tahun mendatang peluang China menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor satu di dunia sangat terbuka. Itu berarti, Amerika Serikat akan berdiri agak ke pinggir karena ia bukan lagi negara adidaya ekonomi.
Selama lebih dari 30 tahun China melakukan apa yang disebut revolusi produksi. China melipatgandakan semua industri, perkebunan, pertanian, dan kerajinan. Produk China merajalela di mana-mana. Sudah produknya berkualitas, harganya pun lebih murah. Siapa bisa lawan?
Lalu, produknya, yang serba massal itu, benar-benar mencengangkan. Pakaian, komputer, sampai korek api bisa diproduksi dalam jumlah jutaan per bulan. Namun, sudahlah, ini ”masih biasa”. Yang hebat, produk pertanian ikut melonjak tinggi, benar-benar luar biasa. Jika iklim bersahabat, hasil pertanian (beras) China berlimpah, lalu sebagian diekspor. Dunia tercengang sebab penduduk China sebanyak 1,4 miliar adalah pemakan nasi. Bisa dibayangkan betapa tinggi produktivitas sawahnya kalau masih bisa ekspor. Indonesia, yang jumlah penduduknya ”hanya” 241 juta jiwa, tanah subur, dan sawah di mana-mana, mengimpor beras jutaan ton per tahun.
Sukses China mengilhami Vietnam yang praktis baru bisa membangun dengan lancar tahun 1990. Meski sudah menang perang tahun 1975, Vietnam dalam kondisi tercabik-cabik. Perlu waktu untuk konsolidasi kekuatan. Vietnam, seperti China, memberlakukan satu negara dua sistem. Sistem ekonomi pasar diterapkan di seluruh negeri. Memang Vietnam tidak bisa seperti China, tetapi negara seluas 331.089 kilometer persegi (hampir seluas Jerman) itu mampu meraih kinerja memukau.
Apa yang membuat Vietnam maju? Pemerintah negara itu paham benar bahwa bangsa Vietnam adalah bangsa yang terbiasa bekerja keras, pantang menyerah. Elan rakyat Vietnam menjadi bangsa yang dipandang orang menyala-nyala. Di sisi lain, nah ini yang seru, rakyat Vietnam memiliki kultur berbisnis yang cerdas dan tangguh. Kultur itu tertanam jauh sebelum Perancis datang dan menjajah bangsa itu.
Di kota Hanoi, misalnya, spirit entrepreneur berkobar sangat indah. Hampir semua rumah penduduk di dalam kota membuka toko. Hukum ekonomi berjalan tegak, siapa bermodal kuat boleh punya usaha besar, toko yang lebar. Namun, yang pas-pasan, sampai kelas menengah, bersabar di toko yang lebarnya satu sampai tiga meter. Panjang toko kerap hanya satu meter, tetapi ada juga yang panjangnya dua sampai lima meter.
Menarik memperhatikan langgam orang Vietnam berbisnis. Meski kerap hanya ”jualan” beberapa botol minuman, beberapa bungkus rokok dan roti, pemilik toko rela duduk mencakung dari pagi hingga malam hari. Ketekunan mereka di antaranya tampak dari sini. Sebagian lagi membuka ”open air café ” dengan menjual minuman ringan, berikut bangku-bangku plastik, yang biasa dipakai anak-anak kelas satu sekolah dasar. Harga minuman (teh, kopi) dari Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per gelas. Dari sini bisa diketahui omzet pemilik ”café”. Namun, dari segi nominal memang kecil. Namun, inilah cara pemerintah Vietnam membangkitkan elan entrepreneur rakyat. Pada saatnya, pedagang gurem itu akan menjadi pedagang besar.
Indonesia sudah melangkah jauh di depan Vietnam, tetapi bukan berarti mengabaikan kekuatan Vietnam. Sepuluh tahun lagi, bangsa unggul itu akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi mengagumkan. Mereka memiliki keterampilan, kecerdasan, dan sumber daya alam memadai. (Abun Sanda)
 
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Erlangga Djumena

DIJUAL CETAKAN CIRENG GAUL BAHAN STAINLESSTEEL

CETAKAN CIRENG BERBAGAI BENTUK

 















































Khusus buat Anda yg siap menerima tantangan. Alhamdulillah CIRENG PASUNDAN menjual berbagai cetakan cireng dengan bentuk-bentuk yg variatif dan lucu.
Kita tahu Cireng adalah makanan yang legendaris buat orang Sunda karena dari zaman Firaun belum lahir (Emang Firaun orang Sunda gitu??? dasar ngarang ...) Cireng Insyaallah sudah ada. Berabad abad lamanya tatar Parahyangan mengenal makanan ini terbuat dari bahan dasar Tepung Tapioka yang diadon dengan air yang sangat panas. Beda dengan sekarang Cireng sudah di inovasi (kata SUZUKI kalo gak inovasi katanya bakalan mati...bener gak sih???) ada berbagai toping / isian yang dimasukan kedalam Cireng seperti rasa Ayam Pedas, Sapi Pedas, Barbeque, Chicken Teryaki, Yakiniku, Shabu-shabu (eh yang ini bukan Shabu narkoba loh...tapi itu loh makanan dari negeri tirai bambu hehe...) dll.
Cetakan Cireng Isi ini dibuat Food Grade alias aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari stainlesssteel bahan logam yang paling aman jika bersentuhan dengan makanan. Sobat pasti tahu kalo makan pake apa (ya sendoklah brow...masa pake kaki hehe...) nah sendok itulah bahan stainlessteel..ok.
SO BAGI YANG BERMINAT DENGAN CETAKAN INI MONGGO
HUBUNGI CIRENG PASUNDAN DI 085624016378


Selasa, 25 September 2012

Solusi Dilematis Tawuran Pelajar


Solusi Dilematis Tawuran Pelajar

Selasa, 25 September 2012, 16:19 WIB

Solusi Dilematis Tawuran Pelajar
Pelajar yang terlibat tawuran ditahan petugas kepolisian beserta barang bukti. (Ilustrasi)

Tawuran antar pelajar menelan korban lagi, seperti dialami Alawi Yusianto Putra siswa kelas 10 SMAN 6 pada Senin (24/9/2012). Siswa SMAN 6 tersebut diserang oleh sekelompok siswa yang berasal dari SMAN 70. Alawi yang saat itu berada di TKP harus menjadi korban penusukan tepat di bagian dada. Luka tersebut membuat Alawi menghembuskan nafas terakhir.

Tentu kasus ini bukan kali pertama dalam wajah pendidikan Indonesia. Sebelumnya, Ahmad Yani siswa kelas 1 SMK 39 Cempaka Putih Jakarta Pusat juga menjadi korban tewas tawuran, kemudian ada Jasuli kelas 9 SMPN 6 dan Deddy Triyuda siswa SMK Baskara Depok. Selain sesama pelajar, tidak jarang tawuran tersebut harus merenggut nyawa orang sekitar, misalkan Rahiman seorang tukang pangkas rambut keliling.

Jika dikronologikan, korban tawuran antar pelajar berawal dari bulan Agustus, yakni Jeremy Hasibuan (SMA Kartika), kemudian bulan september ada Jasuli (SMPN 6 Jakarta), Dedi Triyuda (SMK Baskara), Ahmad Yani (SMK 39 Cempaka Putih), Alawi Yustianto Putra (SMUN 6 Jakarta). Jumlah korban tawuran tidak sedikit dan anehnya terjadi secara berturut-turut.  


Sekolah dan pencitraan

Rencana langkah yang akan diambil pejabat Kemendikbud untuk menurunkan status SMAN 70 menjadi non-RSBI, nampaknya tidak akan berpengaruh signifikan. Persoalan tawuran bukan wilayah sekolah formal saja. Melainkan juga wilayah otoritas pribadi pelaku sendiri.

Menurunkan status sekolah hanya akan menciptakan alur berpikir yang justru berbahaya untuk dunia pendidikan ke depan. Andai semua sekolah menjaga “citra” dan mempertahankan segala pencapaian administrasi demi sebuah “status” karena terdorong oleh rasa was-was, akan mendapatkan penalti berupa penurunan status. Maka, mereka dengan pasti akan menciptakan sistem baru yang memungkinkan terjadinya seleksi peserta didik secara membabibuta.

Sekolah dilahirkan untuk mendidik siswa, bukan sekadar mengembangkan potensi mereka saja. Mendidik siswa, berarti mengangkat siswa dari kubangan wawasan yang sempit menjadi luas dan terbuka. Sehingga pribadi-pribadi ini siap membawa bangsa menuju perubahan positif.

Muncul juga pendapat serupa untuk melakukan kerja sama antar tiap kepala sekolah, agar menolak menerima siswa yang dianggap “pelaku tawuran”. Di sini kejanggalan terjadi. Mengapa? Karena tidak ada kesepakatan pasti mengenai "siapa yang disebut pelaku tawuran". Siswa yang kebetulan berada di lokasi tawuran bisa jadi bukan pelaku. Sementara, siswa yang tidak berada di lokasi tapi bisa saja menjadi “otak” tawuran.


Solusi di antara dilema 

Jika bicara mengenai seberapa efektifnya upaya persuasif dalam mencegah perbuatan asusila, nampaknya semua akan setuju bila dikatakan kurang efektif. Namun, tidak berarti upaya persuasif tidak bermanfaat sama sekali. Tetap ada pengaruh penyampaian persuasif bagi siswa, tapi apa yang sesungguhnya alternatif lain dalam menyelesaikan persoalan tawuran pelajar?

Munculnya sejumlah alternatif pemecahan tawuran pelajar, melulu terjadi dalam lingkaran yang tidak menyentuh substansi masalah. Misalkan muncul tawaran, agar sekolah mengeluarkan siswa yang termasuk sebagai pelaku tawuran, atau kerja sama lintas sekolah untuk tidak menerima setiap siswa yang melakukan tawuran.

Solusi-solusi tersebut nampak sangat menjanjikan, tapi menyisakan pertanyaan mendalam. Bagaimana nasib siswa yang “dibuang” alias di-"alien"asi-kan dari lingkungan pendidikan formal itu? Bukankah solusi ini justru akan menciptakan "monster-monster" masyarakat baru? Terus, bagaimana menuntaskan kepuasan batin keluarga yang menjadi korban? Serta bagaimana pula menjaga agar kebiasaan tawuran tidak menjangkiti siswa lain?

Solusi alternatif di atas, dianggap mampu meminimalisir tawuran pelajar. Akan tetapi, lagi-lagi efek jangka panjangnya yang menjadi titik kekhawatiran. Siswa sebagai individu mengalami fase psikologis, di mana ia selalu berada dalam kebimbangan antara dunia keluarga dan dunia kekerabatan (teman sebaya).

Dalam dunia keluarga, banyak nasehat normatif yang berfungsi untuk membekali diri dari ancaman luar. Namun, hampir seluruh pengalaman empiris siswa terjadi bersama rekan sebaya.

Saat siswa mendapatkan kenyamanan atau menemukan “sesuatu” yang dapat menjadi pelampiasan hasratnya, boleh jadi ia tergerak untuk melakukannya walau besar risikonya. Tawuran merupakan medan pembuktian kesetiakawanan dan medan pembuktian diri dalam rangka mencari identitas. Fakta ini memang sulit diterima oleh akal sehat, namun begitulah keadaannya.

Menghentikan tawuran pelajar harus mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Memberikan sanksi kepada sekolah jelas tidak menyentuh substansi masalah. Karena tawuran terjadi, tidak hanya di dunia fisik (sekolah) tapi juga terjadi di dunia psikis (jiwa).

Menghentikan tawuran sama artinya dengan menghentikan insting destruktif manusia. Sehingga, menghentikan tawuran berarti harus memangkas bentuk-bentuk insting destruktif manusia.

Perploncoan di lingkungan pendidikan formal, diindikasikan sebagai arena pemupukan insting destruktif. Komentar-komentar “pedas” pendidik kepada siswa, juga bisa jadi memberi pengaruh tersendiri bagi pemupukan insting destruktif ini. Maka, solusi paling tepat dalam menghentikan tawuran ini selain mendorong sekolah agar melakukan upaya-upaya kreatif dalam membina siswa, sekolah juga harus memangkas segala bentuk perilaku yang bisa memicu munculnya insting destruktif tersebut.


Fauzan Anwar Sandiah
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Redaktur: Miftahul Falah

ROHIS = TERORIS


Rohis Membina Generasi Berkualitas
Islamedia - Mengulas kembali berita mengejutkan sekaligus menggelitik dari internet. Yaitu beberapa waktu lalu terjadi penggerebekan pengajian Islam oleh Polri, TNI maupun Satpol PP di salah satu rumah warga di Mojokerto. Maraknya aksi-aksi teroris dan mencuatnya isu kasus NII (Negara Islam Indonesia) membuat mereka semakin waspada terhadap pengajian Islam. Pengajian rutin tiap pekan yang diwajibkan bagi kader PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini memunculkan kecurigaan mereka. Betapa lucunya, mereka menggerebek pengajian yang membahas program kerja PKS serta materi peningkatan sendi-sendi keimanan umat muslim. Disinyalir kejadian ini hanya salah paham saja. Bermula dari laporan salah satu warga yang tidak suka terhadap pengajian itu. Walhasil Polri, TNI dan Satpol PP pun kecelek]1 karena yang digerebek ternyata orang-orang dan anggota dewan yang mereka kenal.

Bertolak dari kejadian tersebut, kita menyadari bahwa penerimaan masyarakat sangat minim terhadap ajaran Islam yang benar. Muslim berjenggot dicap sebagai pengikut aliran sesat. Muslimah berjilbab lebar dipandang sebelah mata. Sedangkan wanita yang memakai rok pendek dianggap lumrah dan wajar. Ironis sekali. Persepsi masyarakat yang salah disebabkan rendahnya pemahaman ilmu agama Islam yang benar. Mereka belum bisa membedakan benar dan salah. Ibadah yang mereka lakukan selama ini pun mungkin hanya meniru kebiasaan turun-temurun dari moyang, tanpa mengerti esensi ibadah sesungguhnya. Tragis. Sesuatu yang benar dianggap tabu. Sedangkan persepsi dan tindakan salah tetap dilestarikan. 

Salah satu cara meluruskan pemahaman keliru terhadap ajaran agama dengan berdakwah. Bisa dimulai di lembaga-lembaga pendidikan. Rohis atau Rohaniawan Islam mulai menjamur di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi sebagai kegiatan ekstra agama. Melalui Rohis, siswa dan mahasiswa digembleng menjadi pribadi berimtaq, intelek serta bermutu. Banyak juga kegiatan sosial yang diselenggarakan Rohis sekolah dan kampus sehingga sensitivitas dan kepedulian mereka terhadap problem sesama pun meningkat. 

Sayang sekali tak semua siswa dan mahasiswa menerima dengan positif. Banyak cacian miring menerpa aktivis Rohis ketika berlayar di lautan dakwah. Kampungan dan tidak gaul. Kata-kata itu sudah biasa menghiasi telinga mereka. Jilbab besar yang dipakai muslimah menutup aurat selalu menjadi pembicaraan. Seolah-olah penampilan dan kegiatan yang mereka lakukan untuk menegakkan khilafah Islam sudah ketinggalan zaman.

Zaman sekarang ini banyak yang pandai ilmu eksakta tetapi tak mengerti ajaran agama. Pemberian pendidikan formil tidak seimbang kadarnya dengan pendidikan agama. Kondisi ini memunculkan manusia-manusia pandai yang sombong, manusia-manusia yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Cepat atau lambat hal ini memicu kehancuran bangsa.

Kejayaan suatu bangsa mampu terwujud ketika sumber daya alam melimpah dipadu sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ditentukan pendidikan formil dan non formil sejak dini. Pendidikan formil diperoleh di sekolah. Sedangkan pendidikan non formil tentang karakter dan intelektualitas rohani didapat dari keluarga. Bagi mereka yang semasa anak-anak kurang mendapat perhatian penuh dalam hal pemahaman agama, bisa mulai memperbaiki dan mendalami ajaran Islam melalui kegiatan Rohis sekolah atau kampus. Jadi peran Rohis sangat berpengaruh sekali terhadap peningkatan kualitas imtaq generasi penerus bangsa.

Oleh : Yuni Marda Nurika
Penulis adalah seorang Bidan
Tulisan ini di ikut sertakan dalam lomba menulis Islamedia : Rohis Mengawal Moral Bangsa

Senin, 24 September 2012

[Resensi Buku] Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu


Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu



PERSIAPAN MENUJU PERNIKAHAN
Minimal ada 4 hal yang harus dimiliki oleh seseorang ketika ia ingin memasuki gerbang pernikahan:
1Kesiapan Pemikiran
2Kesiapan Psikologis
3Persiapan Fisik
4Persiapan Finansial
KESIAPAN PEMIKIRAN
1mempunyai kematangan visi keislaman
2mempunyai kematangan visi kepribadian
3mempunyai kematangan visi pekerjaan
KEMATANGAN VISI KEISLAMAN
Artinya, mempunyai dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya.
Artinya, mengetahui MENGAPA ia menjadi muslim
“Di dalam hidup ini, kita akan sesekali menghadapi banyak alternatif. Saat itu, kita akan banyak menghadapi masalah yang pemecahannya sangat ditentukan oleh kematangan pengetahuan tentang MENGAPA kita menjadi muslim, sehingga kita mampu dihadapkan pada berbagai pilihan dalam kehidupan riil.”
KEMATANGAN VISI KEPRIBADIAN
Artinya, mempunyai konsep diri yang jelas
Artinya, mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, apa ancaman yang bisa meruntuhkan dirinya, tahu peluang berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya.
“Pemahaman diri yang benar tentang diri sendiri akan melahirkan penerimaan diri yang baik. Membuat kita menerima diri secara apa adanya. Tidak menganggap diri kita melebihi kapasitasnya atau kurang dari kapasitasnya.”
“Saya sarankan pada Anda yang belum menikah, bahwa ketika kita mencari pasangan, jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah PASANGAN YANG TEPAT.”
“Kita tidak sedang berpikir mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita.”
“Sebab ternyata,
tidak semua orang cerdas membutuhkan orang yang cerdas lain,
tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik,
tidak semua orang hebat membutuhkan orang hebat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh banyak orang, menemukan bahwa kebanyakan orang besar dalam sejarah, ternyata memiliki pasangan yang bersahaja dan sangat sederhana.”
Kalau kita mampu menerima diri kita dengan baik, setelah menikah pada umumnya kita juga mampu menerima pasangan kita dengan baik.
INGAT!!!!
Bukan istri atau suami yang unggul.
Tapi,
Istri atau suami yang TEPAT.
KEMATANGAN VISI PEKERJAAN
Yusuf Qardhawi: “Pertama ada ilmu lalu iman. Ilmu menghasilkan iman. Iman menghasilkan kekhusyukan. Inilah yang menggerakkan hati untuk beramal.”
Ilmu yang terkait dengan perkawinan:
1hak dan kewajiban suami-istri
2masalah pendidikan (anak)
3masalah kesehatan
4masalah seksual
KESIAPAN PSIKOLOGIS
Artinya, kematangn tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup, untuk menghadapi tanggung jawab, untuk menghadapai masa-masa kemandirian.
“Kesiapan psikologis pada keseimbangan emosi di dalam jiwa kita. Ambivalensi dari rasa takut dan rasa berani. Ambivalensi dari rasa cinta dan benci. Ambivalensi antara harapan dan realisme.”
Paling sering kita alami dalam pernikahan adalah fluktuasi emosi yang cepat ketimbang saat kita masih bujang.
Sebagai istri, kata Rasulullah, kalau dilihat suaminya, ia menggembirakan. Seorang istri membutuhkan kemampuan psikologis luar biasa untuk setiap saat mampu melakukan 3 pekerjaan sekaligus: SEKRETARIS, RESEPSIONIS, PRAMUGARI.
KEMATANGAN FISIK
Kematangan fisik menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan
(komentar Diana nih: kadang pa Anis Matta tuh bombastis, tapi gerrr juga jadinya : ), lihat nih pernyataan beliau di bawah ini)
“Fisik yang perlu kita perhatikan bukan berarti harus membuat orang tertarik. Cukuplah bila tidak membuat orang lari ketika melihat kita.”
Olahraga yang dianjurkan dalam Islam: menunggang kuda (kekuatan), berenang (kecepatan), dan memanah (kejelian).
KESIAPAN FINANSIAL
Artinya, perkawinan juga kerja ekonomi, bukan sekedar kerja cinta.
“Seorang wanita juga perlu mempertanyakan kepada calon suaminya tentang masalah finansial. Tidak berarti bahwa wanita itu materialistis. Tidak demikian. Seorang wanita perlu yakin bahwa suami yang mampu mengatakan I Love You 1000x sehari juga bisa memberikan susu bagi anak-anaknya. Paling bagus, beri susu buat anak-anak, nafkah buat istri, lalu katakan I Love You. Anda bisa memberikan susu, tapi tidak mengatakan I Love You, itu juga salah. Dua-duanya perlu.”
“Kita harus melihat sesuatu dengan rasional. Unsur Romantika sangat penting ada karena akan membuat hidup jadi indah. Romantika yang bagus dibangun di atas Realisme. Realisme tapi juga Romantis. Realistis tapi tidak Romantis, jadi kaku.”
(komentar Diana: pa Anis Matta ini, dalam catatan di kepalaku, masuk sebagai yang nomor dua dalam daftar suami-suami romantis : ), yang nomor satunya Aa Gym. Bapakku sendiri memang bukan yang tipe romantis, walaupun beliau baik banget. Semoga kelak suamiku adalah suami romantis, kalau pun engga, ntar akan di-training intensive hihi.. ^_^)
MENJALIN KEHARMONISAN
Perasaan ibadah melekat di dalam pikiran setiap orang yang ada di dalam rumah itu, sehingga misi kemudian membentuk satu muatan bahwa setiap anggota rumah adalah orang yang berjalan menuju Allah SWT.
Dengan nuansa ibadah, kita akan menemukan pengorbanan. Semua keringat yang keluar adalah sumber utama kenikmatan di dalam hidup, suatu kegembiraan jiwa.
Agar mampu membangun keharmonisan, setiap orang haruslah memiliki kemampuan ntuk memahami orang lain. Anda tidak mungkin mampu memahami orang lain dengan baik, kecuali jika Anda telah lebih mampu memahami Anda sendiri.
Sebenarnya struktur kejiwaan manusia memiliki berbagai kesamaan. Apa yang menggembirakan kita pada umumnya juga menggembirakan orang lain.
Kemampuan MENCINTAI dengan arti bahwa Anda menerima orang lain apa adanya, menerima secara utuh dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.
Pada tingkat berikutnya, kita menginginkan kebaikan bagi orang itu. Apapun yang kita lakukan, selalu berorientasi agar orang menjadi lebih baik.
Memberikan waktu kita bagi orang lain. Perhatian dan keinginan yang lebih banyak untuk membahagiakan. Kemampuan MEMPERHATIKAN merupakan kemampuan jiwa yang luar biasa besarnya.
Berbagai teknik berhubungan, muncul dari kemampuan dasar. Kemampuan memperhatikan, memahami, mencintai, mengembangkan diri, dst. Untuk memiliki kemampuan dasar, ketrampilan utamanya adalah KETRAMPILAN KOMUNIKASI. Ketrampilan ini lahir dari pengetahuan kita tentang jiwa manusia.
Perasaan kita tentang orang lain, diungkap setiap saat, baik suka pun tidak suka. Nyatakan cinta Anda dengan tindakan dan kata-kata. Bahkan pujian sekalipun, jelas kita semua sedang beribadah. Kelelahan akan berkurang kalau kita mendengar berita gembira, artinya, sebelum mendapatkan di surga, sebaiknya kita mendapatkan di dunia.
Rasulullah mengajak kita unytuk memenuhi rumah dengan panggilan yang indah dan kalimat-kalimat yang baik.
“Setelah saya renungi, mengapa Islam perlu menyatakan secara verbal, hikmah yang saya temukan adalah ternyata setiap kita membutuhkan penguatan dari waktu ke waktu.”
Yang penting bagi kita mulanya, bukan mencari pasangan yang baik, tetapi berusaha untuk menjadi pasangan yang baik.
PENUTUP
Selain keterarahan, keharmonisan, konsistensi dan berbagai sarana fisik, jangan lupakan misi sebuah rumah tangga Islami.
Keluarga dimulai dari 2 orang yang bertemu menjadi suami-istri, kemudian bertambah anggotanya dengan anak-anak yang lahir. Keluarga ini harus mengupayakan agar setiap anggota memiliki misi yang sama.
Bila misi yang sama telah tertanam di dada, maka setiap orang yang ada di keluarga itu akan merasakan bahwa rumah tangga ini hanyalah satu perahu dari sekian banyak perahu yang berlayar menuju Allah SWT.

Judul Buku: Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu
Penulis: H.M. Anis Matta, Lc
Penerbit: Syamil, Maret 2003

Minggu, 23 September 2012

Rekomendasi Buku


Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan

3.82 of 5 stars 3.82  ·   rating details  ·  353 ratings  ·  47 reviews
Alangkah seringnya
Mentergesai kenikmatan tanpa ikatan
Membuat detik-detik di depan terasa hambar
Belajar dari ahli puasa
Ada dua kebahagiaan baginya
Saat berbuka
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala
Inilah puasa panjang syahwatku
Kekuatan ada pada menahan
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan
Coba saja
Kalau Allah yang menghalalkan
Setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala
Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang lagi jatuh hati atau sedang pacaran bersama doi yang dipenuhi hasrat nikah dini tapi belum bernyali yang sedang m
i proses penuh liku dan yang ingin melanggengkan masa-masa indah pernikahannya.(less)


Kamis, 20 September 2012

Jokowi-Basuki Berhasil Membangun Citra


Jokowi-Basuki Berhasil Membangun Citra
Fabian Januarius Kuwado | Kistyarini | Jumat, 21 September 2012 | 07:38 WIB















KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Simpatisan cagub dan cawagub DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama menjual baju khas pasangan calon tersebut di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2012). Dari hasil penjualan baju ini sebagian keuntungan digunakan untuk biaya kampanye pasangan calon tersebut.
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2012 telah selesai. Pada berbagai hitung cepat, pasangan nomor urut tiga, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, unggul atas rivalnya, pasangan nomor urut satu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Lalu apa faktor yang membuat suara Jokowi-Basuki melambung?
Toto Izul Fatah, Direktur Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia, mengungkapkan, pasangan Jokowi-Basuki sukses membangun citra positif pada publik DKI. Terbukti dari survei LSI yang menunjukkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra itu memiliki selisih keunggulan 7-8 persen atas rivalnya.
"Jokowi berhasil membangun figur sebagai orang polos, sederhana, merakyat, dan agak sedikit terzalimi. Apalagi dengan melihat perolehan suara seperti ini," ujar Toto seusai konferensi pers hitung cepat yang dilakukan LSI di kantornya, Kamis (20/9/2012).
Dalam survei hitung cepat tersebut, LSI juga mendapatkan hasil bahwa tingkat golput dalam putaran kedua mengalami penurunan dari 37 persen ke 35 persen. Menurut Toto, 2 persen pemilih yang sebelumnya golput mengarahkan suaranya kepada Jokowi-Basuki. Salah satu faktor migrasi suara itu adalah ketertarikan pemilih terhadap karakter Jokowi-Basuki.
"Kalau dalam analisis survei, 2 persen itu sebagai pelawan halus terhadap incumbent. Di satu sisi dia belum ketemu calon yang lebih hebat. Ada juga yang akhirnya kepincut," tuturnya.
Namun, Toto menegaskan, seharusnya citra yang bagus memiliki sinergi dengan program kebijakan. Menurutnya, pasangan pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki pencitraan positif dan memiliki program kebijakan yang bagus pula. Pasalnya, tak semua pemimpin yang memiliki rencana kebijakan yang bagus, punya citra yang bagus pula.
Kondisi seperti itulah yang membuat Jokowi dan Basuki dianggap memiliki beban berat jika angka hitung cepat tak berubah signifikan. Pasangan yang memiliki slogan Jakarta Baru itu harus mampu memenuhi harapan publik DKI mengurai benang kusut permasalahan di Ibu Kota.
Dalam hasil hitung cepat LSI, pasangan nomor urut satu, yaitu Foke-Nara meraih 46,32 persen. Sementara rivalnya, pasangan nomor urut tiga, Jokowi-Basuki, menang dengan mendapat 53,68 persen. Persentase tersebut didapat dari 350 TPS yang tersebar dan dipilih secara acak di DKI Jakarta.

Minggu, 09 September 2012

Galaksi Mengubah 'Sampah' Menjadi Bintang


Penulis : Yunanto Wiji Utomo | Senin, 19 Maret 2012 | 19:51 WIB
Dibaca: 17071
K.  RubinGalaksi-galaksi yang mendaur ulang material menjadi bintang baru.

HEIDELBERG, KOMPAS.com - Upaya mengubah sampah menjadi barang yang berguna tak cuma dilakukan manusia, tetapi juga galaksi-galaksi di semesta, termasuk Bimasakti.
Demikian kesimpulan Kate Rubin dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman setelah mengamati 100 galaksi pada jarak 5-8 miliar tahun cahaya dengan Teleskop Keck I di Hawaii.
Hasil pengamatannya menunjukkan bahwa ada 6 galaksi yang menarik kembali gas di ruang angkasa. Material gas yang ditarik semula berasal dari ledakan supernova maupun radiasi bintang.
"Sampah" galaksi yang ditarik kembali tersebut akan diubah menjadi bintang yang sama sekali baru.
Rubin memperkirakan, Bimasakti mengubah material setara dengan massa Matahari untuk menciptakan bintang baru tiap tahun.
Namun, Bimasakti tak punya bahan baku cukup untuk melakukannya selama miliaran tahun sehingga melakukan daur ulang.
Menurut Rubin, jumlah galaksi yang melakukannya sebenarnya lebih banyak. Hanya saja, kesulitan observasi membuat astronom juga sulit memastikannya.
Ia mengatakan, temuan ini bisa menjadi dukungan pada teori daur ulang galaksi.
"Ini kepingan puzzle dan bukti penting bahwa daur ulang kosmos bisa memecahkan misteri bahan baku yang hilang," kata Rubin seperti dikutip Space, Rabu (14/3/2012).
Sumber :
Editor :
Tri Wahono

DIJUAL CETAKAN CIRENG:KHUSUS UTK IBU YG KREATIF


Khusus buat ibu-ibu yang kreatif dirumah AlhamdulilLah CIRENG PASUNDAN menjual berbagai cetakan cireng dengan bentuk-bentuk yg variatif dan lucu.
Kita tahu Cireng adalah makanan yang legendaris buat orang Sunda karena dari zaman Firaun belum lahir (Emang Firaun orang Sunda gitu??? dasar ngarang ...) Cireng Insyaalloh sudah ada. Berabad abad tatar Parahyangan mengenal makanan ini terbuat dari bahan dasar Tepung Tapioka yang diadon dengan air yang sangat panas. Beda dengan sekarang Cireng sudah di inovasi (kata SUZUKI kalo gak inovasi katanya bakalan mati...bener gak sih???) ada berbagai toping / isian yang dimasukan kedalam Cireng seperti rasa Ayam Pedas, Sapi Pedas, Barbeque, Chicken Teryaki, Yakiniku, Shabu-shabu (eh yang ini bukan Shabu narkoba loh...tapi itu loh makanan dari negeri tirai bambu hehe...) dll.
Cetakan Cireng Isi ini dibuat Food Grade alias aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari stainlesssteel bahan logam yang paling aman jika bersentuhan dengan makanan. Sobat pasti tahu kalo makan pake apa (ya sendoklah brow...masa pake kaki hehe...) nah sendok itulah bahan stainlessteel..ok.
SO BAGI YANG BERMINAT DENGAN CETAKAN INI MONGGO
HUBUNGI CIRENG PASUNDAN DI 085624016378

Jumat, 07 September 2012

... TERNYATA AIR LIUR ANJING SANGAT BERBAHAYA, ..


SATU LAGI BUKTI KEBENARAN ISLAM ... SUBHANALLAH .. ALLAHU AKBAR ..!


Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim ...
Air liur anjing memang najis bagi seorang muslim. Dalam ajaran Islam, jika kita terkena air liur anjing maka harus dibersihkan dengan tanah. Namun apakah sahabat  sudah mengetahui mengapa harus dibersihkan dengan tanah? Insya Allah Pada postingan ini akan dijelaskan mengapa air liur anjing itu najis, baik dari segi Islam maupun ilmiah.

Penjelasan Islam ...

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda,

“Sucinya wadah seseorang saat dijilat anjing adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.”

Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila anjing menjilat wadah seseorang, maka keriklah bekasnya lalu basuhlah wadah itu tujuh kali".

(HR.Muslim)

Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memegang anjing, maka pahala amal (ibadahnya) setiap hari akan berkurang satu qirath (1inchi/2,5cm), kecuali anjing penjaga atau anjing peliharaan.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Hadis yang disabdakan oleh Rasulullah SAW diatas menunjuk pada dua hal:

1. Keharusan mengerik wadah yang dijilat dengan anjing
2 . Menyucikan wadah bekas jilatan anjing dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah

Penjelasan Ilmiah ...

Berkaitan dengan hadis tadi, para dokter menjelaskan bahwa :

Hikmah tujuh kali basuhan yang salah satunya dengan tanah dalam menghilangkan najis anjing adalah bahwa virus anjing itu sangat kecil dan lembut. Sebagaimana diketahui, semakin kecil ukuran mikroba, ia akan semakin efektif untuk menempel dan melekat pada dinding sebuah wadah.

Air liur anjing yang mengandung virus berbentuk pita cair. Dalam hal ini tanah berperan sebagai penyerap mikroba berikut virus-virusnya yang menempel dengan lembut pada wadah.

Secara ilmiah, tanah mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman. Ilmu kedokteran modern telah menetapkan bahwa tanah mengandung dua materi : tetracycline dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses pembasmian (sterilisasi) beberapa kuman.

Beberapa dokter peneliti terdahulu memperkirakan bahwa tanah kuburan mengandung kuman-kuman tertentu yang berasal dari bangkai-bangkai mayat yang dikubur, dengan asumsi berdasarkan suatu fakta bahwa banyak manusia yang matinya karena penyakit yang ditularkan melalui kuman.

Namun sekarang, eksperimen-eksperimen dan beberapa hipotesa menjelaskan bahwa tanah merupakan unsur yang efektif dalam membunuh kuman yang membahayakan.

Jika tidak, tentu kuman akan banyak dan menyebar kemana-mana. Padahal jauh sebelum ilmu kedokteran modern menemukan kesimpulan tersebut, 14 abad yang lalu Nabi Muhammad SAW telah mengukuhkan hal itu dalam hadist-hadistnya. SUBHANALLAH ..

dr.Al-Isma’lawi Al-muhajir mengatakan bahwa penemuan baru dalam ilmu kedokteran menguatkan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ketika itu para Dokter mengingatkan untuk berhati-hati saat menyentuh anjing dan mencandainya. Begitu pula untuk waspada jika terkena cairan yang keluar darinya berupa air liur yang dapat mengakibatkan buta.

Para dokter spesialis hewan mengungkapkan bahwa mendidik anjing dan berinteraksi dengan cairan-cairan berupa kotoran, air kencing dlsbg, dapat menularkan sebuah virus yang disebut tockscharacins. Virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 60 ekor anjing, dr Ian Royt seorang dokter spesialis hewan di London, Inggris menyimpulkan bahwa seperempat binatang tersebut membawa telur-telur ulat di cairan-cairan yang keluar darinya.

Ia menemukan 180 sel telur ulat dalam 1 gram bulunya. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan yang di temukan di lapisan unsur tanah. Seperempat lainnya membawa 71 sel telur yang mengandung jentik-jentik kukman yang tumbuh berkembang. 3 diantaranyadapat matang cukup dengan menempelkannya pada kulit.

Laporan para ahli yang di publikasikan oleh surat kabar di Inggris Daily Mirrormenyatakan bahwa sel-sel telur dari ulat ini sangat lengket dengan panjang mencapai 1 milimeter. Ia akan berpindah dengan mudah saat bersentuhan dengan anjing atau mencandainya.

Ia akan terus tumbuh berkembang dengan pesat pada bagian yang terletak di belakang mata. Sebagai langkah antisipasi, para Dokter menganjurkan untuk membasuh kedua tangan dengan baik, sebelum makan dan setelah bermain dengan anjing

.Ini terutama ketika data statistik di USA menyebutkan bahwa terdapat 10000 orang yang terkena virus ulat tersebut. Kebanyakan adalah anak-anak.

Karena pada setiap harinya, anjing sering menjilati tubuhnya. Inilah yang memindahkan kuman-kuman pada kulit, mulut dan air liurnya. Dengan begitu anjing berbahaya terhadap kesehatan.

Menurut dr. Abd Al Hamid Mahmud Thahmaz, secvar ailmiah anjing dapat menularkan berbagai macam penyakit yang membahayakan. Karena ada ulat-ulat yang tumbuh berkembang biak di dalam ususnya.

Ulat itu mengeluarkan telur-telur bersamaan dengan keluarnyakotoran anjing. Ketika anjing menjilati pantatnya maka telur-telur ulat tersebut akan berpindah padanya kemudian dari jilatan anjing inilah telur-telur ulat itu akan berpindah pada wadah, piring dan tangan para pemiliknya adiantaranya ada yang masuk kedalam perut lalu menuju ke pencernaan.

Kemudian kulit ular-ular itu terkelupas dan keluarlah anak-anak ulat yang langsung bercampur baur dengan darah dan lendir.

Akhirnya merambat pada semua bagian organ tubuh terutama hati yang merupakan target utama dari organ-organ yang ada di dalam tubuh. Ulat-ulat itu berkembang di anggota tubuh yang di masukinya.

Sekelompok dokter menjelaskan bahwa ketika ulat-ulat ini sampai pada tubuh manusia maka ia akan bersemayam di bagian organ tubuh manusia melalui air liur anjing. Paru paru yang terkena ulat echinococcosis.

Ulat ini dapat berkembang di dalam kantong yang penuh cairan selama bertahun-tahun. Dengan demikian penyakit menular itu dapat berpindah dari anjing kepada manusia.

SUBHANALLAH, .. 1400 tahun yang lalu Nabi Muhammad SAW telah menegaskan untuk tidak bersentuhan dengan anjing dan air liurnya ... ALLAHU AKBAR ..! Satu lagi bukti kebenaran dan kebesaran Islam .... !

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....




#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ...

____________
** Sumber : 
http://fazarate.blogspot.com/2011/02/air-liur-anjing-dan-tanah.html