Selasa, 24 Juli 2012

Pengangguran: NO WAY!!!


Spirit Entrepreneurship di Dunia Pendidikan



Jumlah pengangguran di Indonesia semakin hari bukannya semakin berkurang. Angkanya juga demikian tinggi. Saat ini jumlah pengangguran di negeri ini tak kurang dari 42 juta jiwa. Dari angka tersebut sekitar 5 juta di antaranya adalah pengangguran bertitel sarjana. Dengan demikian, hampir seperempat dari total jumlah penduduk Indonesia bergelar pengangguran, baik pengangguran kentara maupun tidak kentara. I mplikasinya tentu saja hal itu ikut mendongkrak angka kemiskinan. Pengangguran dan kemiskinan adalah dua faktor sosial yang saling berimpit. Dan keduanya merupakan problem sosial yang krusial.
Data statistik tentang pengangguran yang demikian tinggi bukanlah hal yang baru buat kita. Pasalnya, setiap tahun ribuan sarjana diwisuda di ribuan perguruan tinggi. Pada saat itulah deretan calon-calon pengangguran sudah terlihat wajahnya di depan mata. Media massa pun selalu memunculkan angkanya. Mengapa demikian? Karena faktanya, jumlah lowongan pekerjaan yang ada tidak sebanding dengan peningkatan jumlah pencari kerja. Lowongan yang tersedia mengikuti deret hitung, sementara pencari kerja jumlahnya mengikuti deret ukur. Itulah sebabnya pengangguran pun meningkat tajam.
Kita lihat di kantor-kantor pos setiap hari Senin dan Selasa, berderet anak-anak muda menenteng amplop coklat besar, bertumpuk-tumpuk. Apalagi isinya kalau bukan surat lamaran pekerjaan. Setiap minggu mereka lakukan itu, bahkan ada yang setia melakukannya sampai berbulan-bulan meski tak ada satupun dari surat lamaran pekerjaannya diterima di sebuah perusahaan. Lalu muncullah semacam ledekan, pekerjaan kok melamar pekerjaan? Dan yang mendengarnya hanya bisa tersenyum kecut karena faktanya memang demikian.
Membludaknya pengangguran di kalangan kaum muda dan sarjana sungguh memprihatinkan kita semua. Untuk itu, berbagai pihak harus memikirkan alternatif solusi untuk keluar dari persoalan yang akut dan ditemui setiap tahun itu. Bagaimanapun pengangguran akan menjadi bom waktu jika tidak ada penanganan yang serius dan solutif. Pengangguran akan berhubungan dengan katup sosial yang bisa pecah dan menimbulkan beragam kerawanan sosial: seperti kriminalitas, konflik, disparitas sosial, dan sebagainya.
Kaum muda sendiri seyogyanya menyadari bahwa tersedianya lapangan kerja memang makin menyempit semenjak krisis ekonomi melanda Indonesia pasca reformasi. Banyak perusahaan tumbang diterpa badai krisis dan kurs rupiah terhadap dollar yang semakin melemah. PHK pun terjadi dimana-mana. Ada 45 juta orang miskin di Indonesia dan semuanya berjuang berebut pekerjaan di berbagai sektor.
Mengubah Mindset
Maka mengubah mindset di kalangan dunia pendidikan, khususnya lagi di kalangan mahasiswa (kampus) adalah langkah yang tak bisa lagi ditolerir. Kamum muda sekarang seyogyanya tak lagi harus mengandalkan lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah maupun perusahaan swasta. Harus dibentuk mindset baru bahwa pekerjaan harus bisa diciptakan mereka sendiri. Dengan bekal ilmu yang sudah diperoleh di perguruan tinggi maupun dari networking yang bisa dibangun dengan berbagai kalangan selama menjadi (aktivis) mahasiswa.
Inilah yang dinamakan mindset entrepreneurship. Yakni, mengubah dari paradigma mencari pekerjaan menjadi berwirausaha secara mandiri. Menciptakan peluang usaha bagi dirinya sendiri dan orang lain sehingga tidak perlu melamar kemana-mana. Langsung action membuat lapangan usaha dan mendapatkan penghasilan dari usaha yang dikembangkan tersebut. Tidak perlu susah-susah menjadi karyawan tetapi bisa langsung menjadi bos atas usahanya sendiri.
Untuk itulah diperlukan iklim baru yang mewarnai dunia pendidikan kta (kampus). Virus entrepreneur perlu sejak dini dikenalkan ke kalangan siswa dan mahasiswa. Seminar-seminar kewirausahaan perlu sesering mungkin digelar, dikenalkan secara lebih dekat kepada mahasiswa. Pengusaha-pengusaha yang telah sukses di bidang usahanya perlu secara periodik dihadirkan ke dalam kampus agar berbagi pengalamannya. Jam terbang mereka sebagai pengusaha dari merintis usaha hingga menggapai kesuksesannya diharapkan dapat menginspirasi para mahasiswa untuk tertarik menerjuni dunia entrepreneur (bisnis).
Terkadang memang muncul ketakutan dan keraguan untuk memulai terjun ke dunia bisnis itu. Nah, banyaknya workshop dan seminar yang digelar serta sharing pengalaman dari para pengusaha sukses adalah sarana yang efektif untuk memberi bekal serta melatih skill mahasiswa sebelum benar-benar terjun ke dunia entrepreneur. Sekaligus untuk membangun networking semenjak awal. Jika itu semua bisa dikelola sejak dini maka ketakutan-ketakutan akan kegagalan atau berbagai kendala yang akan dihadapi saat terjun ke dunia bisnis, tidak perlu menghantui mereka karena pasti ada solusi dan panduannya.
Jika virus entrepreneur ini sudah bisa merasuk ke kalangan mahasiswa maka ke depannya diharapkan kampus tidak lagi menjadi pencetak kader-kader PPP (Pabrik Pencetak Pengangguran). Atau mencetak Pasukan Pencari Pekerjaan. Yang terjadi sebaliknya, mereka bisa menjadi pionir-pionir baru yang mewujudkan lapangan-lapangan pekerjaan baru.
Dengan demikian, hitamnya toga ketika wisuda tidak lagi akan menjadi momok yang menggambarkan kelamnya masa depan. Sebaliknya, hitamnya toga adalah titik awal untuk mengubah kelamnya masa depan menjadi masa depan yang gemilang penuh kesuksesan melalui jalur entrepreneurship. Berbagai pengalaman pengusaha sukses menunjukkan untuk sukses di dunia bisnis itu tidak sesulit yang dibayangkan. Kalau sudah diterjuni, satu demi satu kendala bisnis itu ternyata bisa dihadapi secara mudah.
Masuk Sekolah
Sesungguhnya semakin dini entrepreneurship itu dikenalkan di kalangan generasi muda hasilnya akan semakin baik. Oleh sebab itu, bukan hanya d perguruan tinggi spirit entrepreneurship perlu diperkenalkan sejak dini. Bahkan sedini mungkin, bahkan semenjak di Sekolah Dasar, semangat entrepreneurship itu perlu dikenalkan.
Apakah yang paling inti dari spirit entrepreneuship itu? Tak lain adalah suatu paradigma dimana kita bisa mengubah setiap potensi apapun yang ada di sekeliling kita untuk dikembangkan nilai manfaatnya bagi orang banyak. Selama ini generasi muda kita hanya ditanamkan semangat memakai, memanfaatkan, dan segala hal yang berbau komsumtif. Dengan entrepreneur mindset mereka diubah, yakni menjadikan diri mereka lebih kreatif, inovatif, dan produktif terhadap setiap hal yang mungkin dikembangkan.
Nah, jika semenjak di Sekolah Dasar hal ini sudah dikenalkan dan ditanamkan dasar-dasarnya maka di kemudian hari untuk mencetak mereka menjadi entrepreneur-entrepreneur handal akan lebih mudah. Jika itu mampu dilakukan otomatis jumlah pengungguran akan teratasi dengan sendirinya, kemiskinan dapat ditanggulangi, sehingga kehidupan masyarakat Indonesia akan jauh lebih sejahtera.
Maka spirit entrepreneurship di sekolah-sekolah itu harus mulai ditumbuhkembangkan sejak sekarang. Agar dalam 20-25 tahun mendatang kita sudah menuai buahnya. Kapan lagi? ###

Minggu, 22 Juli 2012


Sidang Itsbat: Ternyata Pemerintah Salah

20/7/2012 | 02 Ramadhan 1433 H | Hits: 20.940
Oleh: M Saiyid Mahadhir

Kirim Print

Ilustrasi (photobucket.com)
Ilustrasi (photobucket.com)
dakwatuna.com – Negara kita memang belum bisa disebut dengan Negara Islam. Tapi setidaknya ini jauh lebih baik ketimbang kita tidak punya Negara. Iya kan? Belum lagi ditambah dengan kebijakan pemerintah yang jelas-jelas sudah banyak memberikan manfaatnya buat Islam. Pesantren tumbuh di mana-mana, kebebasan untuk menjalankan ritual ibadah agama Islam juga dilindungi oleh Negara, partai-partai Islam diberi ruang yang besar untuk tumbuh dan berjuang, ormas-ormas Islam juga sangat dihargai, jilbab sudah menjamur di mana-mana, dan sederet kebaikan lainnya yang sudah Negara ini berikan kepada Islam.
Alhamdulillah, semua itu sudah lama hadir bersama kita. Untuk itu adakah yang salah jika muslim di Indonesia ini hormat dan taat kepada pemimpin-pemimpin kita yang ada di Negara ini? Terutama ketika mereka semua sudah berusaha berjalan di atas kebenaran. Lain halnya jika mereka “dengan sengaja” ingin merusak umat ini.
Sidang Itsbat
Hampir setiap tahun kita mendengar kata sidang itsbat, mungkin semua kita sudah paham dengan maksud dari kata itu. Sidang untuk menetapkan. Iya, itu dia maksudnya. Secara umum ia berguna untuk menetapkan kapan kita puasa, dan kapan kita lebaran.
Mereka sidang, rapat, musyawarah. Setelah sebelumnya disebar petugas-petugas yang profesional bekerja untuk melihat hilal (bulan), sebagai standar waktu peribadatan dalam agama Islam.
Dan mereka yang bertugas bukanlah orang yang awam seperti kita ini. Mereka orang-orang pilihan, punya banyak ilmu tentang perbintangan (falaq), ditambah dengan ulama’-ulama’ yang paham ilmu syariah.
Melihat Bulan dan Tidak Melihat Bulan
Jika kita mau jujur, sebenarnya semua ulama sepakat bahwa penentuan Ramadhan dengan melihat bulan, bukan dengan keberadaan bulan. Jika standarnya keberadaan bulan, toh selama ini dan kapan pun bulan sudah pasti ada. Cuma masalahnya terlihat atau tertutup oleh awan.
Jika terlihat bulan baru, maka kita puasa, maka kita juga lebaran. Namun jika bulan tidak terlihat (walaupun keberadaannya ada), maka baru kita berpindah ke metode lain. Menggenapkan hitungan bulan atau dengan menggunakan ilmu hisab.
Inilah pemaknaan hadits nabi berikut:
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُم فَاقْدُرُوا لَهُ
“Puasalah dengan melihat bulan dan berfithr (berlebaran) dengan melihat bulan, bila tidak nampak olehmu, maka kadarkanlah”. (HR. Bukhari dan Muslim)
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ حَال بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ سَحَابَةٌ  فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الشَّهْرَ اسْتِقْبَالاً
Berpuasalah kamu dengan melihat hilal dan berbukalah kamu dengan melihatnya juga. Tetapi bila ada awan yang menghalangi, maka genapkanlah hitungan dan janganlah menyambut bulan baru. (HR. An-Nasa’i dan Al-Hakim)
Dan kesemuanya itu sudah dilakukan secara benar oleh pemerintah kita. Usaha ini dinamakan dengan proses ijtihad. Jika hasil keputusan yang diambil sudah sesuai dengan aturan-aturannya, maka apapun hasilnya, itulah yang terbaik.
Pemegang Keputusan
Tidak diragukan bahwa otoritas keputusan itu dipegang oleh pemimpin yang berkuasa, dulunya saja penetapan awal Ramadhan ini juga dipegang oleh Rasul SAW, tidak ada satu pun sahabat yang berani untuk meneriakkan tentang awal Ramadhan.
Jika di antara sahabat ada yang melihat bulan, maka berita ini mereka sampaikan kepada Rasul SAW, dan biasanya Rasul SAW akan memperjelas kabar ini, jika memang yakin kebenarannya, maka akan keluar surat perintah dari Rasul agar masyarakat diberi tahu bahwa besok sudah mulai puasa.
Keputusan yang kita serahkan kepada “pemegang keputusan” ini dimaksudkan agar masyarakat yang banyak ini tidak disibukkan dan dibingungkan dengan perkara ini.
Untuk itulah Rasul SAW bersabda dalam kaitan ini dengan:
الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُوْمُوْنَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُوْنَ وَاْلأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّوْنَ
Hari puasa adalah hari di mana semua kalian berpuasa. Hari berbuka adalah hari di mana semua kalian berbuka (maksudnya berlebaran). Dan hari Adha adalah hari di mana semua kalian beridul-Adha. (HR. At-Tirmidzi)
Hadits ini memberikan penjelasan kepada kita bahwa perilaku melawan arus orang banyak itu bukan sesuatu yang terpuji, terkhusus untuk masalah puasa dan lebaran.  Jadi tidak boleh puasa sendirian di saat masyarakat lainnya belum berpuasa, pun begitu sebaliknya jangan berlebaran sendirian di saat yang lain belum lebaran.
Namun ada hal menarik di negeri kita ini, justru perbedaan itu yang dicari dan dikejar, sehingga ‘mungkin’ ada rasa kebahagiaan dan bangga di dalam hatinya jika berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Ya, walaupun sah-sah saja berbeda, namun dalam beberapa hal ada baiknya kita bersama.
Ternyata Pemerintah Salah
Anggap saja setelah semua keputusan selesai diambil, dan ternyata pemerintah salah, maka pemerintah tetap benar. Karena ijtihad yang dilakukan oleh pemimpin, ketika itu sudah melalui prosesnya yang benar, tidak kata dosa di sana. Justru yang adalah pahala.
“Jika seorang pemimpin itu berijtihad, lalu hasil ijtihadnya benar, maka dia mendapatkan dua kebaikan. Namun jika ternyata hasil ijtihadnya salah, maka dia mendapat satu kebaikan” begitu Rasul SAW pernah memberikan penekanan terhadap hal penerimaan hasil ijtihad pemimpin, jika sudah dilakukan dengan prosesnya yang benar.
Ada ungkapan menarik yang dulu pernah dilontarkan oleh Ulama besar kita, beliau adalah salah satu Imam Mazhab, Imam Ahmad bin Hanbal. Beliau pernah berpesan untuk kita semua dengan ungkapan: “Seseorang itu hendaknya berpuasa bersama penguasa dan jamaah mayoritas umat Islam, baik ketika cuaca cerah maupun mendung”. Pesan yang sangat bagus sekali, yang bisa menjadi pemersatu umat ini.
Wallahu A’lam Bisshowab.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/07/21733/sidang-itsbat-ternyata-pemerintah-salah/#ixzz21Pj4cLAB

Jumat, 20 Juli 2012


5 Kesalahan Dalam Menyusun Rencana Bisnis

Dalam merintis sebuah usaha, keberadaan rencana bisnis (business plan) ibarat peta perjalanan yang akan mengantarkan para pelaku usaha menuju gerbang kesuksesan. Bahkan saking pentingnya peranan business plan bagi perjalanan sebuah usaha, bisa dikatakan hal tersebut menjadi modal utama yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk membangun kerajaan bisnisnya.
Karena itu, perencanaan bisnis harus disusun dengan cermat dan tepat agar perjalanan bisnis Anda kedepannya juga bisa berjalan dengan lancar. Nah, untuk menghindari adanya kesalahan dalam penyusunan rencana bisnis. Pekan ini sengaja kami informasikan 5 kesalahan yang sering dilakukan para pemula dalam menyusun rencana bisnis.
Pertama, mengumbar informasi yang berlebihan. Dalam membuat perencanaan bisnis, tentunya tidak perlu setebal buku kamus Bahasa Inggris. Yang terpenting adalah mencantumkan poin-poin kunci dari rencana bisnis yang akan Anda jalankan, dan menunjukan seberapa besar prospek bisnis yang dimiliki peluang bisnis tersebut di masa-masa yang akan datang. Ingat, tujuan Anda membuat rencana bisnis bukan untuk memperlihatkan seberapa luas pengetahuan Anda, namun sebagai acuan bagi Anda untuk menjalankan roda usaha.
Kedua, analisa keuangan yang kurang realistis. Tak bisa kita pungkiri bila poin ini menjadi salah satu elemen penting yang perlu Anda perhatikan dengan cermat dan tepat. Buatlah detail keuangan yang masuk akal, dan sesuai dengan kondisi pasar di sekitar Anda. Jika rencana keuangan yang Anda buat terlalu agresif dan kurang konsisten terhadap pertumbuhan industri yang ada, tidak menutup kemungkinan bila perhitungan Anda pun dipertanyakan tingkat keseriusannya.
Ketiga, memiliki target pasar yang masih samar. Selain aspek keuangan, rencana pemasaran juga menjadi kunci sukses sebuah usaha. Dalam hal ini, Anda harus jeli membidik pangsa pasar dan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen untuk menciptakan sebuah peluang. Namun sayangnya, belum semua pelaku usaha membidik konsumennya dengan tepat, sehingga tidak heran bila ada sebagian pengusaha yang masih kebingungan menemukan konsumen potensial bagi perusahaannya.
Keempat, rendahnya analisa persaingan. Sebagai seorang pelaku usaha, tentunya Anda tidak hanya dituntut untuk memperhatikan faktor internal (dalam) saja, tetapi juga memperhatikan faktor eksternal yang cukup mempengaruhi perkembangan bisnis Anda kedepannya. Contohnya saja seperti memperhatikan bagaimana persaingan bisnis di sekitar Anda dan bagaimana rencana Anda untuk bersaing dengan mereka. Karena itu dalam membuat perencanaan bisnis, kenali siapa saja kompetitor Anda dan pahami strategi bisnis mereka, serta cari tahu pula apa keunggulan dan kelemahan yang mereka miliki.
Kelima, riset yang kurang  optimal. Agar bisa memulai usahanya lebih cepat, tak jarang para pelaku usaha mengabaikan riset pasar dan tidak meluangkan waktunya untuk memeriksa kembali pernyataan yang mereka tulis di perencanaan bisnis. Kesalahan inilah yang sering dilakukan para pelaku usaha, sehingga pada akhirnya apa yang mereka rencanakan kurang sesuai dengan kondisi pasar yang ada saat ini. Untuk itu, pastikan riset pasar Anda benar-benar akurat, up to date, dan dapat dipertanggungjawabkan kedepannya.
Semoga informasi tips bisnis yang membahas tentang 5 Kesalahan Dalam Menyusun Rencana Bisnis, bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula yang ingin  merintis sebuah usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.
Bottom of Form

Selasa, 10 Juli 2012

Simulasi Usaha


Paket Lengkap Konter Rp. 4.950.000

Asumsi:
1. Dalam 1 bulan berjualan selama 30 hari
2. Cireng dijual ke konsumen dengan harga @ Rp. 2.000
3. Penjualan 100 pcs/hari

Harga beli ke Agen Rp. 1.200
Harga jual ke konsumen Rp. 2.000

Perhitungan keuntungan dalam 1 bulan:
- Harga jual 100 x Rp. 2.000 x 30 hari = Rp. 6.000.000
- Harga beli 100 x Rp. 1.200 x 30 hari = Rp. 3.600.000
• Laba Kotor per bulan Rp. 2.400.000

Biaya Operasional:
- Gaji 1 orang Rp. 500.000
- Sewa tempat Rp. 350.000
- Estimasi Overhead (minyak goreng, gas, dll) Rp. 500.000
• Total biaya operasional per bulan Rp. 1.350.000
• Laba Bersih per bulan Rp. 1.050.000


Prosentase keuntungan atas modal yang diinvestasikan:
Laba Bersih Rp. 1.050.000
Modal awal Rp. 4.950.000

% keuntungan per bulan = 1.050.000/4.950.000 X 100% = 21% per bulan

Pengembalian modal:

4.950.000/1.050.000 X 1 bulan = 4 - 5 bulan

Paket Kemitraan

Paket usaha kami berikan bagi anda yang ingin memiliki usaha Cireng Sakti. Adapun jenis paket usahanya adalah sebagai berikut :

PAKET KEMITRAAN STANDAR


Paket usaha ini diperuntukkan bagi anda yang ingin segera memiliki usaha namun baru sedikit memiliki modal, atau ingin membuat gerobak sendiri atau bahkan sudah memiliki gerobak sendiri.

Harga paket ini sangat ekonomis, hanya Rp. 1.500.000,-. Bandingkan dengan usaha kuliner sejenis. Investasi ini dibagi menjadi :

1. Administrasi Rp. 1.000.000,-
Dimana anda akan mendapatkan :
- Keanggotaan mitra  Cireng Sakti
- Proteksi area radius 1,5 km
- Training
- Spanduk
- Brosur 250lbr
- Box cireng 100bh
- Kertas bungkus 100bh
- Produk pertama cireng 50 pcs

2. Deposit produk Rp. 500.000,-
Deposit produk adalah nilai yg berkurang setiap kali mitra belanja kepada kami. Apabila saldo tinggal 50rb maka mitra harus mengisi kembali menjadi 500rb. Deposit produk ini setara dengan 500 pcs cireng.

Contoh:
Mitra A berbelanja sehari 100 pcs = Rp. 100.000,-
Maka jika belanja setiap hari @ 100 pcs maka pada hari keempat otomatis sisa saldo menjadi tinggal 100rb (500rb - 400rb), oleh sebab itu saat itu sebaiknya Mitra A menambah deposit nya 400rb agar dapat berbelanja pada hari ke enam dan selanjutnya.
Apabila omzet penjualan sudah membesar, disarankan deposit diperbesar agar mitra tidak setiap hari isi ulang mengisi depositnya.

PAKET KEMITRAAN KONTER

Paket usaha ini diperuntukkan bagi anda yang ingin segera memiliki usaha namun tidak ingin repot dengan ururan menyiapkan gerobak dan semua peralatan. Paket ini adalah paket lengkap, mitra hanya perlu menyiapkan tempat dan SDM.

Harga paket ini sangat ekonomis, hanya Rp. 4.950.000,-. Masih lebih ekonomis jika dibandingkan dengan usaha sejenis. 

Dibawah ini adalah gambar konter yang sudah dibuat dengan penyesuaian sesuai jenis usaha Cireng Bandung Isi yang bersih dan higienis.

Untuk Paket Lengkap Konter ini kami menawarkan dengan harga Rp. 4.950.000 dimana mitra akan mendapatkan kelengkapan sbb :
Dimana anda akan mendapatkan :
- Keanggotaan mitra Cireng Bandung Isi
- Proteksi area radius 1,5 km
- Training
- Konter lengkap (foto terlampir)
- Kompor gas 1 tungku Merk Rinnai
- Tabung gas 3 KG
- Selang gas
- Penggorengan (wajan) + tutup kayu
- Sutil
- Penjepit gorengan
- Saringan gorengan
- Tirisan gorengan
- Sarung tangan 1 box
- Lap 3 buah
- Brosur 250lbr
- Box cireng 100bh
- Kertas bungkus 100bh
- Produk pertama cireng 100 pcs

BONUS:
Minyak Goreng Sunco atau Bimoli Special 5L

Untuk yang berminat kami persilakan untuk melengkapi data diri mitra sbb.:
Nama:
Alamat:
Lokasi Jualan:
Kapan Jualan:
No. Telpon:
Email:

Mengenai term payment, dibayarkan 50% diawal perjanjian kontrak dan 50% nya sebelum barang dikirim ke lokasi.

Cireng the Legend Food of Sundanis

10 Alasan Memilih duniacireng Sebagai Pilihan Usaha/ Bisnis 


1. Berpengalaman 

2. Produk lokal unik, sudah dikenal, sesuai selera 

3. Investasi dan harga jual terjangkau

4. Bisnis untuk segala musim dan pasar 

5. Cara persiapan dan penyajian sangat mudah

6. Tidak memerlukan lahan usaha luas 

7. Biaya Kemitraan SEKALI SEUMUR HIDUP

8. NO ROYALTY FEE 

9. 100% usaha milik pribadi

10.Bisnis Anti Krisis