5 Kunci Membangun Bisnis
Kuliner
Penulis : Christina Andhika Setyanti | Senin, 9 Juli 2012 |
16:20 WIB
KOMPAS.com - Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Selain passion, Anda juga butuh ketekunan dan keuletan untuk
sukses. "Dari sekian banyak usaha yang ada, ternyata banyak orang melirik
bisnis kuliner karena dianggap lebih mudah dijalankan daripada bisnis
lain," tukas Ali Bagus Antra, pemilik usaha Bebek Garang dalam acara talkshowmengenai kiat mengatasi persaingan bisnis di
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Salah besar jika Anda
menganggap bisnis kuliner lebih mudah daripada bisnis lainnya, karena bisnis
kuliner justru membutuhkan kreativitas, penanganan, dan risiko yang lebih
besar. Namun, Ali Bagus memiliki beberapa tips teknis yang digunakannya untuk
mulai menjalankan bisnis kuliner.
1. Pemilihan lokasi
Ketika memilih lokasi usaha, pilih tempat yang sesuai dengan target atau pangsa
pasar Anda, dan strategis. "Usahakan pilih lokasi yang mendekati pangsa
pasar Anda. Karena hal ini akan menentukan berapa banyak produk yang
terjual," jelasnya. Pemilihan tempat yang strategis jika tak diikuti
dengan kesesuaian pangsa pasar yang dituju akan membuat produk Anda kurang
diminati.
2. Pemasaran
Pemasaran produk memegang peran penting dalam kesuksesan bisnis. Tentukan cara
promosi dan pemasaran yang efektif agar tidak menghabiskan terlalu banyak
biaya. Ali menyarankan untuk memerhatikan target pasar sebelum berpromosi,
karena beda target market-nya maka metode promosi yang dijalankan juga akan
berbeda.
"Misalnya,
penyebaran pamflet atau flyer tidak akan efektif ketika sasaran bisnis Anda adalah kalangan
menengah ke atas, karena pamflet hanya akan dianggap seperti sampah kertas lainnya,"
sarannya.
Ketika menyasar pasar high-class, maka spanduk merupakan cara yang paling efektif.
Sedangkan untuk menyasar kalangan menengah ke bawah, flyer atau pamflet akan lebih baik.
3. Produksi
Ketika menjalankan bisnis kuliner, kualitas makanan harus menjadi prioritas.
Kualitas makanan akan menentukan apakah pelanggan akan kembali menikmati
makanan di tempat Anda atau tidak. Sisi lain dari produk, dari bahan baku,
penyajian, layanan, hingga supplier, juga harus direncanakan dengan matang.
"Sudah seharusnya
jika kualitas makanan harus selalu dijaga secara konsisten, dan sama enaknya
dari hari ke hari," tambah Ali. Selain itu, jika sudah memiliki cabang
usaha, kualitas dan rasa makanan yang ada di setiap cabang juga harus selalu
dijaga.
Di samping itu, cost control juga harus dijaga. Ali menyarankan untuk
menghindari pemasangan harga jual yang fluktuatif dari hari ke hari.
"Harga yang tidak konsisten atau berbeda di setiap cabang akan membuat
pelanggan enggan untuk makan lagi," katanya.
4. SDM
Sekalipun Anda pemilik usaha, hindari sikap bossy atau bertindak seenaknya. Karyawan merupakan
aset penting yang dimiliki sebuah perusahaan, karena itu tak ada salahnya untuk
memberi perhatian lebih kepada mereka. "Berikanpayroll yang layak bagi mereka, selain itu juga
kenyamanan dan jenjang karier yang jelas bagi mereka," saran Ali. Peluang
semacam ini akan membantu memompa semangat mereka untuk selalu giat bekerja dan
mendatangkan keuntungan bagi usaha Anda.
Namun, sebagai bos
Anda juga wajib menerapkan berbagai peraturan perusahaan, dan membangun
kedisiplinan lingkungan kerja agar karyawan juga tidak bertindak seenaknya.
5. Keuangan
Jangan sepelekan masalah keuangan dalam bisnis. Buat perencanaan yang tepat
dalam laporan keuangan dan neraca bisnis sampai sedetail-detailnya, agar tidak
ada uang yang "hilang" sekecil apapun. Catat setiap pemasukan dan
pengeluaran yang dilakukan dengan teliti, karena catatan keuangan ini akan
membantu Anda untuk mengontrol dan menghitung setiap detail bisnis. "Ini
juga bisa membantu menganalisis berapa besar keuntungan usaha dan kecepatan
balik modal," tukasnya.
Selain itu, sekalipun
sudah menangguk untung besar dari bisnis jangan terburu-buru untuk menikmati
hasilnya dengan cara yang konsumtif. Ali menyarankan untuk selalu berpikir
tentang re-investasi bisnis, misalnya dengan memperluas usaha atau membuka
cabang baru.
Editor :
Dini